Bengkulu Utara – LSM GANSES Bengkulu Utara Surati media soal kegiatan pembangunan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit umum Argamakmur tahun anggaran 2019 .
Dalam surat tersebut, Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit yang menelan dana Rp.4.770.000 000 (Empat miliar tujuh ratus tujuh puluh juta) Diduga tidak sesuai spesifikasi dan Rab, hal ini terlihat dari kondisi bangunan saat ini yang sudah mulai retak dan beberapa sudut sudah mengalami kebocoran, serta pengecatan yang sangat tidak rapi, dan ada bagian lantai yang belum dikerjakan atau belum selesai” .tulis indra dalam surat laporanya
“Kita akan sampaikan dugaan ketidak sesuaian pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit ini, kepihak penegak hukum ” ujar indra irawan, kepala awak media.
“ Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit yang bersumber dari DAK (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh CV. Antariksa, dalam kontrak kegiatan dimulai tanggal 19 Juli 2019 dan selesai 14 Desember 2019.”
“Dan berdasarkan temuan kita (LSM GANSES) sampai dengan tanggal 27 April 2020 kegiatan tersebut belum bisa dikatakan selesai 100 %”
“Kita sudah siapkan fhoto fhoto dan dokumen untuk disampaikan kepihak penegak hukum” ujar indra irawan.
Sementara itu disurat terpisah LSM Ganses juga menduga adanya pengelolaan dana BLUD yang dikelola rumah sakit tidak transparan dan tidak jelas.
Surat LSM Ganses yang bernomor 08/LSM_Ganses/2020, tersebut juga menyebutkan pengelolaan parkir yang kurang standar keamanan, hal ini bisa dilihat dari kasus hilangnya motor keluarga pasien beberapa bulan lalu, yang belum terselesaikan hingga sekarang “.
hal ini ketika awak media mengkonfirmasi keluarga pasien , yang kehilangan motor , “memang belum terselesaikan.
Dalam Keteranganya Zamri menyampaikan, ” Memang belum ada solusi dan dari pertemuan terakhir kami diminta menyiapkan surat keterangan kehilangan dari polri, dan surat dari lesing, direktur rumah sakir berjanji akan segerah menyelasikan dalam waktu dekat bila persyaratan sudah dilengkapi” unkap zamri.
Sementara itu direktur ramah sakit umum Argamakmur , dr. Jasmen ketika ditemui awak media diruang kerjanya. Mengatakan
“ Benar bahwa kegiatan pembangunan Sapras Rumah sakit umum tahun 2019 itu ada, dan itu sudah selesai sesuai dengan waktu dikontrak, dan sekarang masih dalam masa pemeliharaan ungkapnya”
Dan kalau pun ada sekarang pekerja yang disana itu memang karena masih dalam masa pemeliharaan, yang harus memperbaiki jika ada yang belum sempurna, Dan itu selalu saya pantau langsung setiap minggunya “
“ Disamping itu memang ada kendala, karena gedung yang baru dibangun itu berdekatan dengan gedung lama pada disisi belakang dan disisi sampingnya, sehingga air hujan yang jatuh menyentuh dinding bangunan yang baru , dan ini mempengaruhi kondisi bangunan tersebut, Dan sekarang gedung itu sudah kita gunakan menangani pasien COVID-19”. ungkapnya.
Terkait dengan dana Blud direktur RSUD juga menjelaskan
“ Sesuai dengan Permendagri 61 tahun 2007 dan Permendagri 79 tahun 2018, yang menjadi payung hukum kita dan dasar kebijakan kita perbub tentang sumber dana non kesehatan”.
“Kalau dikelolah pihak ketiga, pengalaman kita Cuma dapat 5 juta perbulan, kalau kita kelola sendiri itu kita dapar 30 jutan dan ini bisa kita gunakan untuk membayar gaji karyawan” ungkapnya.
Terkait dengan laporan kehilangan motor keluarga pasien,
“ ini saya masih menunggu yang bersangkutan, untuk membawa surat keterangan Kehilangan dari polisi, surat hasil analisa dari kepolisian dan yang ketiga saya minta ditemukn dengan pihak lesing, karena saya dengar bahwa motor itu sudah nunggak 6 bulan, jangan-jangan itu di tarik lesing diam-diam, dan jangan sampai ini jadi modus, dan bisa- bisa saya ganti motor terus nanti ungkap jasmen mengakhiri. (Awd)