Pemkab Mukomuko Targetkan Semua Petani Dapat Peremajaan Sawit

Mukomuko  – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan sebanyak tiga kelompok tani yang mengajukan program peremajaan tanaman kelapa sawit pada gelombang pertama tahun ini dan diharapkan mendapatkan program ini dari pemerintah pusat.

“Banyak petani di daerah ini yang ingin mendapatkan program ini tetapi gelombang pertama ini baru tiga kelompok tani, ” kata Verifikator Peremajaan Sawit Rakyat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Roni Linbong dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.

Ia menyebutkan, sebanyak tiga kelompok tani ini yakni KRP Tunas Harapan Desa Manjuto Jaya mengusulkan peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan sekitar 167,32 hektare, Kelompok Tani Karya Muda Desa Setia Budi mengusulkan peremajaan tanaman kelapa sawit di lahan seluas 90,22 hektare.

Kemudian, katanya, KRP Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung mengusulkan peremajaan tanaman kelapa sawit tidak produktif di lahan sawit seluas sekitar 225,10 hektare.

Menurut dia, dari sebanyak tiga kelompok tani ini, dua kelompok tani yakni KRP Tunas Harapan dan Kelompok Tani Karya Muda yang telah diusulkan mendapatkan program peremajaan sawit.

Saat ini status kedua kelompok tani yang diusulkan sebagai penerima program peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut masih dalam tahap verifikasi oleh Ditjen Perkebunan.

Selanjutnya Ditjen Perkebunan melakukan verifikasi data kelompok tani yang diusulkan mendapat program ini. Kalau layak usulan ini akan diteruskan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Setelah ini BPDPKS yang akan melakukan verifikasi data kelompok tani untuk memastikan bahwa kelompok tani ini layak atau tidak mendapatkan dana peremajaan sawit,” ujarnya.

Sedangkan kelompok tani lainnya yakni KRP Tanera Sejahtera Desa Bunga Tanjung yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit tidak produktif seluas sekitar 225,10 hektare sampai sekarang masih menginput data.

Ia mengungkapkan, terkait dengan sistem penandatanganan kerja sama program peremajaan tanaman kelapa sawit antara kelompok tani, BPDPKS, bank dan pemerintah kemungkinan dilakukan secara virtual guna mencegah penyebaran COVID-19.(Ant)