Aliansi; Pertanyakan Indikator Belanja Tak Terduga (BTT) Covid-19 Kabupaten Bengkulu Utara.

Bengkulu Utara – Ketua Aliansi LSM Bengkulu Utara kembali mempertanyakan Realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sembako kepada masyarakat terdampak Virus Corona Disease (COVID-19) di duga belum tepat sasaran.

Mengingat banyaknya persoalan di desa mulai dari data kemensos yang tidak singkron dengan pendataan dari Desa terkait dengan surat pengusulan Bupati Bengkulu Utara Nomor : 466.2/1601/Dinsos tentang penerima Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai) di kabupaten Bengkulu Utara.

Ketua Aliansi Rozi. H.R mengatakan,

“ Pasalnya data dari kemensos di duga tidak mengacu kepada Fakta yang sebenarnya, sehingga pendataan dari desa yang di tujukan kepada Dinas sosial tidak berpungsi, sedangkan masih banyak warga terdampak Virus Corona Disease (COVID-19) yang belum mendapatkan bantuan Sembako dan BLT sedangkan, Perekonomian masyarakat sangat anjlok, mulai dari petani karet, penyadap karet, pekerja harian lepas(HL), pedagang kaki lima, pengusaha tenda dll,”

“ Kalau desa di bebankan BLT DD, jika memungkinkan Daerah juga harus menggelontorkan anggaran Daerah untuk Bantuan langsung Tunai (BLT), Daerah jangan ragu data kemiskinan di kabupaten Bengkulu Utara akan melonjak, indikatornya orang miskin Baru (OMB), dalam hal ini pengusaha saja bisa jatuh miskin, apalagi perekonomiannya menengah ke bawah, kalau kita lihat sekarang ini indikator anggaran Refocusing ini masih di pertanyakan?…” Tutup Rozi (*1)